28 Desember 2016

16 Manfaat Kayu Secang Untuk Kesehatan dan Pengobatan


16 Manfaat Secang Untuk Kesehatan dan Pengobatan

Secang(Caesalpia sappan L.)

Sinonim :

Familia :
Caesalpiniaceae

Uraian :
Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 m dpl., seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.

Nama Lokal :
Secang (Sunda), kayu secang, soga jawa (Jawa),;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare, disentri, batu darah (TBC), luka dalam, sifilis, darah kotor,; Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah; Malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata.;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: 
Kayu. Kulitnya dibuang, dipotong-potong lalu dikeringkan. 

KEGUNAAN: 
- Diare, disentri. 
- Batuk darah pada TBC. 
- Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah. 
- Luka dalam. 
- Sifilis, darah kotor, Radang selaput lendir mata. 
- Malaria. 
- Pengobatan setelah bersalin. 
- Tetanus. 
- Pembengkakan (tumor), 
- Nyeri karena gangguan sirkulasi darah dan Ci. 

PEMAKAIAN: 
Untuk minum: 3-9 g, direbus. 
Pemakaian luar: Kayu direbus, airnya untuk mencuci luka, luka berdarah atau dipakai untuk merambang mata yang meradang. 

CARA PEMAKAIAN: 
1. Pembersih darah: 
    Kerokan kayu ditambah ketumbar dan daun trawas, rebus. 

2. Diare / mencret:
    5 g kayu dipotong kecil-kecil lalu direbus dengan 2 gelas air bersih 
    selama 15 menit. Setelah dingin disaring, dibagi menjadi 2 bagian. 
    Minum pagi dan sore hari. 

3. Batuk darah pada TBC: 
    1 1/2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, 
    rebus dengan 4 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas, Setelah 
    dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4 gelas. 

4. Radang salaput lendir mata: 
    2 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus 
    dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin 
    disaring, airnya dipakai untuk merambang mata yang sakit. 

5. Berak darah: 
    1 jari kayu secang dicuci dan dipotong-potong seperlunya, rebus 
    dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin 
    disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x 3/4 gelas. 

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Sepat tidak berbau. Menghentikan perdarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptik. KANDUNGAN KIMIA: Kayu: Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri. Daun: 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.